PROPOSAL PENELITIAN
Kajian Bahasa Iklan dan Pengaruhnya Terhadap Kebudayaan
Kelompok:
1. Adlina Nur Zhafarina XI IPS 2 / 02
2. Ajeng Yoan Pratama P XI IPS 2 / 03
3. Erya Ananda XI IPS 2 / 11
4. Fathur Akbar N XI IPS 2 / 13
5. Gaung Samudra Aji XI IPS 2 / 14
SMA N 6
Yogyakarta
2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kehidupan sehari-hari, kita selalu
dihadapkan pada proses intraksi yang melibatkan bahasa. Baik lisan maupun
tulisan serta isyarat. Namun untuk mengungkapkan suatu maksud terkadang kita
diperlihatkan dengan suatu kata asing namun tak menyulitkan untuk dipahami.
Iklan menghilangkan identitas lokal
dalam dan memparodikan mereka dengan membandingkannya dengan globalitas
identitas ke-Barat-an yang diwarisi oleh etnis mayoritas. Tidak ada lagi
pengakuan terhadap ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia, yang tersisa hanyalah
sebuah sejarah yang menyatakan bahwa bangsa ini, dahulu, pernah benar-benar
bersatu. Memang benar negeri ini menganut semboyan tersebut, namun bukan
berarti bangga berinterferensi kemudian memaknainya sebagai wujud Bhinneka
Tunggal Ika.
Sekarang ini banyak sekali
iklan-iklan yang beredar di masyarakat, mulai dari media elektronik, maupun
media cetak. Bahasa-bahasa yang digunakan oleh iklan cukup beragam, ada yang
menggunkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan ada juga yang salah, serta
interferensi pun tak lupa meramaikan. Iklan yang menggunakan Bahasa Indonesia
yang salah ini, memberikan dampak yang negatif kepada masyarakat
khususnya kaum muda. Kaum muda sangat tertarik dengan bahasa-bahasa yang
digunakan oleh iklan-iklan, padahal bahasa-bahasa tersebut menyimpang dari
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga dapat membuat generasi
muda tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, pada saat
berinteraksi dengan sesama.
B. Rumusan
masalah.
1.
Apa yang melatarbelakangi hilangnya budaya berbahasa
Indonesia?
2.
Mengapa dalam bahasa iklan cenderung tidak menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar?
C. Tujuan
penulisan
1.
Untuk mengetahui dampak negatif dari bahasa iklan yang
beredar di masyarakat, khususnya kaum muda.
2.
Untuk memberikan solusi kepada masyarakat khususnya
kaum muda agar tidak mudah terpengaruh terhadap bahasa-bahasa yang biasa
digunakan pada iklan.
D. Manfaat Penulisan
1.
Penelitian ini dapat memberikan tambahan teori mengenai
perbaikan bahasa yang harus digunakan dalam komunikasi sehari-hari khususnya
pada iklan.
2.
Sebagai pengetahuan
untuk mengenal bahasa yang dapat merusak bahkan
menghilangkan ciri suatu kebudayaan.
E. Batasan Istilah
Dengan terbersitnya nama judul di
atas serta dipilihnya objek kajian interferensi. Penulisan ini diilhami oleh
keprihatinan atas acuh dan tak samanya semangat berbahasa Indonesia yang baik
dikalangan muda-mudi khususnya penggunaan bahasa dan istilah asing yang kerap kali muncul di
media elektronik maupun cetak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Iklan
Iklan adalah suatu bentuk promosi barang, jasa,
perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah
sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian
dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi
termasuk publisitas, relasi
publik, penjualan, danpromosi
penjualan.
Syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
B. Pengertian Budaya
Kata budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi sehingga kebudayaan dapat
diartikan semua hal yang bersangkutan dengan akal.
Budaya
sendiri mempunyai beberapa tingkatan yang secara praktis bisa dijelaskan
seperti berikut ini:
Tingkat formal
Dalam
tingkat formal, budaya merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan
oleh suatu masyarakat secara turun menurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya
Tingkat informal:
Pada
tingkatan informal ini, budaya banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai,
dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan
Tingkat teknis:
Pada
tingkat teknis ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang paling
penting. Sehingga terdapat penjelasan logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan
yang lain tidak boleh dilakukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian
Tempat yang menjadi objek kajian
adalah ruang tamu rumah yang terdapat televisi di dalamnya. Dimana pada layar
televisi itu bermunculan banyak iklan yang berlatar belakang berbeda-beda serta
dalam penyampaian pesan dengan kalimat yang beragam. Penulis menemukan banyak
pihak pengiklan di televisi yang menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang tidak
baku dan baku. Namun lebih banyak ditemukan iklan yang tidak baku daripada yang
baku.
B. Bentuk
Penelitian
Kami memaparkan dan menjelaskan fenomena penggunaan bahasa
yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia dalam ejaan yang disempurnakan
(EYD) pada iklan-iklan yang sering bermunculan di layar televisi. Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data berupa kata-kata.
Data yang dikumpulkan diperoleh dengan cara mengamati objek
yang hendak dijadikan kajian penelitian, setelah dilakukan pengamatan data
kemudian dicatat kemudian dilakukan analisis.
C. Data dan Sumber Data
Data yang diterima merupakan
kumpulan kata-kata tidak baku bahkan menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang sering kali
bermunculan di layar televisi.
Sumber data penelitian berasal dari
televisi yang merupakan sarana untuk mengamati secara langsung dari objek yang
sedang dikaji. Data yang dikehendaki kemudian dicatat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyimak pemakaian bahasa
yang digunakan oleh informan. Dalam hal ini, peneliti mencatat hal-hal yang
dipandang penting guna melengkapi data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar