Sabtu, 07 Desember 2013

ESSAY CINTA INDONESIA



Cintai Indonesia Cintai Generasi Bangsa

Indonesia yang semakin tua ini harus banyak berbenah. Dewasa ini banyak sekali kasus – kasus yang memanaskan telinga kita. Seperti halnya kenakalan remaja yang akhir – akhir ini semakin marak terjadi. Contohnya tawuran, di tengah – tengah kemajuan zaman seperti sekarang ini, tawuran masih saja menjadi suatu tradisi di hampir setiap sekolah di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Tawuran – tawuran yang terjadi, seringkali dipicu karena adanya geng – geng sekolah. Tidak hanya tawuran, ada banyak sekali bentuk- bentuk kenakalan remaja. Diantaranya:
1.    Membolos
2.    Berbohong dalam segala hal
3.    Kabur dari rumah, keluyuran, dan merusak diri dengan rokok, narkoba, dan miras
4.    Bersenjata tajam
5.    Pergaulan buruk
6.    Berpesta pora / hura – hura
7.    Mengkompas
8.    Melacurkan diri
            Masyarakat menganggap remaja – remaja yang menyimpang itu memberikan pengaruh buruk bagi diri mereka. “Anak – anak menyimpang kayak gitu, suka seenaknya sendiri, kasar. Kalau teman yang baik – baik aja banyak, kenapa harus berteman sama anak – anak yang kayak gitu?” kata salah seorang remaja SMA di Yogyakarta.
Tapi tidak adil jika kita hanya melihat dari satu sisi saja. Mari kita lihat juga dari sisi remaja – remaja yang dikatakan “menyimpang”. Mereka memiliki pandangan lain tentang kehidupan dan orang – orang yang ada di sekitarnya. “Aku nggak peduli sama orang yang nggak suka sama aku, asal mereka nggak cari masalah aja. Ini hidupku, terserah aku mau jadi kayak gimana. Aku lebih suka temenan sama orang yang lebih bisa ngerti keadaan ku, ngerti apa kemauan ku, yang bisa nerima aku apa adanya, yang enak diajak nongkrong, ya pokoknya yang bisa saling ngerti lah, hahaha.” Demikian kata salah seorang remaja SMA yang tergolong menyimpang. Faktanya kebanyakan dari mereka adalah perokok, tak jarang pula yang pernah menjajal minuman keras dan narkoba. Menurut barang – barang itu dapat mengurangi beban pikiran mereka. Karena remaja seperti mereka inilah remaja yang memiliki banyak masalah dengan kehidupan. Masalah yang mereka hadapi, biasanya bukanlah masalah yang sepele. Masalah itu pun dapat mengguncang jiwa mereka.
            Apa artinya jika kita hanya mengulas tentang masalah - masalah yang timbul akibat kenakalan remaja. Kita harus belajar menyelesaikan masalah tersebut. Kita harus bisa menyikapi kelakuan para remaja menyimpang tersebut. Menurut saya, kita tidak boleh memandang seseorang dari luarnya saja. Kita juga perlu mengenali dalam dirinya. Tak adil jika kita memberikan cap kepada seseorang sebagai remaja yang menyimpang, lalu kita mengucilkan, dan tidak mau berteman dengannya. Justru sebaliknya, kita harus mengubah pola pikir kita. Kita harus bisa merangkul mereka dan mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Mari kita mulai dari awal.
a)    Awalnya kita harus mengerti apa penyebab  mereka bisa menjadi seperti ini. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan mereka, agar mereka juga bisa menerima kita. Nah, langkah ini tidak akan bisa terlaksana ketika kita belum bisa mengubah pola pikir kita, dan kita tetap berfikir bahwa orang yang ada di depan kita ini adalah anak yang menyimpang. Pada tahap ini kita bisa mulai dengan sering menceritakan kegiatan – kegiatan positif dan menyenangkan yang sering kita lakukan diluar.
b)    Jadilah teman yang pengertian, dan perhatian. Mereka adalah anak yang kurang perhatian. Turuti saja dulu apa yang dia inginkan, jangan sering melarang – larang. Karena mereka akan merasa diatur – atur, padahal mereka adalah tipe orang yang tidak suka diatur.
c)    Setelah mereka merasa nyaman berteman dengan kita, barulah kita bisa mengajak mereka melakukan hal – hal yang positif yang biasa kita lakukan. Kita tidak boleh menggunakan nada menyuruh, tetapi lebih pada mengajak, atau menawarkan. Lakukan ajakan – ajakan itu secara terus menerus, lama – kelamaan mereka pasti akan tertarik untuk mengikuti kegiatan – kegiatan positif yang kita lakukan.
d)    Setelah mereka mulai mencoba untuk mengikuti kita, kita ubah waktunya. Kita lakukan kegiatan – kegiatan positif itu di waktu –waktu yang biasanya mereka isi dengan kegiatan – kegiatan yang negatif dan tidak bermanfaat. Dengan begitu otomatis kita telah mengajak mereka mengurangi kegiatan – kegiatan negatif dan tidak bermanfaat yang sering mereka lakukan.
e)    Tahap terakhir, baru lah kita nasehati dia, agar dia benar – benar bisa berubah. Kita juga boleh mengkritik sikap dan penampilan mereka.
f)     Jangan sekali – kali memaksakan kehendak kita. Berikanlah saran – saran yang tidak menyinggung perasaannya. Karena jika dia merasa sakit hati dengan kita, dia bisa saja kembali lagi seperti dulu.
Begitulah kiranya, yang dapat kita lakukan untuk merubah mereka, dan meluruskan jalan mereka. Seperti yang kita ketahui, untuk menyadarkan seseorang tidak ada cara yang instan, semuanya butuh proses. Memang mereka tidak akan bisa berubah 100 %. Sifatnya yang keras sangat sulit untuk dirubah.  Tapi setidaknya mereka sudah bisa meninggalkan kegiatan – kegiatan negatif dan tidak bermanfaat yang sering mereka lakukan dulu. Masyarakat sekitar juga sangat berperan dalam usaha ini. Sayangnya di Indonesia teori labeling masih sering di terapkan. Jika seorang anak di berikan cap, dia akan sulit untuk merubah dirinya. “Aku pengen berubah, tapi kok berubah sama nggak berubah sama aja. Tetep di cap jelek, tetep dibilang anak nakal. Itu yang bikin males.” Ucap salah seorang pelajar SMA di Yogyakarta. Teori labeling ini sangat berakibat buruk pada mental seorang anak. Mereka sudah susah payah berusaha berubah menjadi yang lebih baik, tetapi masih saja masyarakat memandangnya buruk.
Tapi ingat, jangan sampai kita ikut terjerumus dalam dunia mereka! Kita harus kuat jika ingin merubah mereka. Jangan sampai termakan omongan mereka!
Banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mau mencoba melakukan hal ini. Faktanya pengalaman hidup mereka lebih banyak dibandingkan kita yang biasa – biasa saja. Karena mereka suka mencoba hal – hal baru, mereka jadi tahu. Karena mereka mengalami banyak kesengsaraan dalam hidupnya, mereka jadi tahu. Mereka lebih banyak tahu, tentang kerasnya kehidupan. Mereka adalah tipe orang yang sangat solid. Mereka rela berkorban untuk teman – temannya. Mereka tidak akan menyakiti kita jika kita tidak menyakiti mereka. Bahkan mereka bisa melindungi kita.
Kesimpulannya, jika kita menemukan remaja yang menyimpang, jangan membenci, menjauhi, dan mengucilkannya, tetapi kita cari tahu sebabnya dan lakukan pendekatan denganya, lalu kita perbaiki dia, dan kita luruskan lagi jalannya. Karena remaja adalah masa depan bangsa. Mari kita perbaiki masa depan bangsa, dan tunjukkan bahwa kita benar – benar cinta Indonesia.

Tidak ada komentar: